Jumat

Mengurai Tinta Sejarah Yang Membeku Menjadi Realita

By : Riko Yuzi P

Semangat!!! sebuah kata yang selayaknya mengalir, di setiap pembuluh darah seorang pemuda muslim sejati. Menjadikan hari-hari indah dipenuhi warna warni   kehidupan yang imajinatif dan kreatif dari waktu ke waktu, serta jiwa kompetitif yang sportif. Mengapa? karena hakadza haddatsana diinuna al Islam. Islam mengajarkan agar kita senantiasa memiliki improvisasi dari hari ke hari. Hal inilah yang mengantarkan umat muslim ke kejayaan yang pernah diraih pada masa silam. Namun tidak semua muslim mampu mengenali faktor terpenting dibalik kejayaan itu.
    Begitu banyak bukti kejayaan umat muslim di masa silam yang dapat kita kenal dan rasakan saat ini. Seperti dalam hal ilmu pengetahuan, penerbangan, teknologi dan lain sebagainya. Sebagai salah satu contoh yang saat ini hangat diperbincangkan di kalangan ilmuwan dunia, yakni sebuah penemuan teknologi baru yang dikenal dengan teknologi nano. Namun, bagi umat muslim yang mengetahui sejarah peradaban Islam akan mengetahui bahwa jenis teknologi ini telah dikenal oleh ilmuwan muslim pada abad ke 12, terbukti dengan adanya sebuah pedang yang dikenal dengan nama Sword of Damaskus, yang pernah membuat gentar pasukan Salib di kala itu. Sebuah pedang yang dibuat dengan pemanfaatan jenis teknologi ini, yaitu nano. Namun barangkali saat itu belum dikenal dengan istilah yang digunakan ilmuwan saat ini.
    Namun seiring berjalannya waktu, umat muslim mulai terlena dan semangat itupun mulai pudar dari jiwa para umat muslim, terutama para pemuda-pemudi    muslim yang merupakan pemegang tongkat estafet perjuangan. Hal ini menyebabkan terputusnya tali sejarah kejayaan dan tidak bisa kita pungkiri telah membawa umat muslim ke keterpurukan dalam berbagai hal.
    Nah, sebagai insan akademis, tentunya kita telah merasakan hal tersebut. Dan      selayaknya lah bagi kita untuk merebut tongkat estafet itu kembali dan melanjutkannya dengan semangat kebangkitan dan perjuangan yang membara. Terutama kita para pemuda-pemudi Islam. Kita harus menyadari bahwa kita bukan lagi remaja yang tengah mencari jati diri dengan mencoba semua yang ingin kita rasakan dan nikmati, yang mana semua itu hanya akan berujung pada titik penyesalan jika tidak lagi pada jalur yang telah dituntun agama, dan masa muda pun berakhir dengan kehampaan.
Untuk lebih membangkitkan semangat, mari  kita mengulas diantara sejarah dan kisah-kisah tentang apa yang telah diraih oleh para pemuda seusia kita tatkala berjayanya peradaban Islam di masa lampau, seperti seorang pemuda yang memiliki semangat juang untuk mencapai bisyarah dari Nabi Muhammad Saw perihal penaklukan Konstantinopel, yang bernama Muhammad Al Fatih, yang berhasil menghancurkan benteng konstantinopel dengan penemuan seorang ahli insinyur akan sebuah senjata meriam terbesar di dunia pada masanya itu. Dan beberapa kisah lainnya yang bisa kita temukan di dalam kitab-kitab sejarah. Masa muda yang dipenuhi perjuangan bukan dihiasai leluconan.
     Dengan demikian, hendaklah tertanam dalam diri kita masing-masing untuk meraih apa yang pernah diraih dan mencapai apa yang pernah dicapai, serta membangun kembali peradaban Islam yang  mereprentasikan Islam secara utuh. Hingga peradaban Islam tak lagi hanya dikenal dengan sejarah sebuah peradaban.
Demi terwujudnya tujuan mulia itu, tentu tidak semudah membalikan telapak tangan. Namun yang dibutuhkan adalah kontribusi masing-masing individu muslim dalam pengaplikasian Islam di setiap aspek kehidupan.     Karena Islam dinun kamil wa mutakamil. Karena, dengan demikianlah Islam bisa berjaya membangun peradaban yang utuh.
    Dan untuk menyimpulkan uraian di atas, mari kita melihat kepada diri kita masing-masing dan bertanya "Apa yang bisa saya kontribusikan dalam membangun kembali peradaban Islam yang merupakan kewajiban setiap muslim ?". Ups… sorry, jawabannya tidak tersedia di buletin ini, melainkan ada pada hati dan pikiran rekan pembaca sekalian. ;

::: Dimuat di Buletin Inspirasi

Tidak ada komentar: