Sabtu

Bom Syahid, Upaya Melepas Cengkraman Zionis

By : Hamdani 


Brigade Al-Qassam
Muqaddimah
Palestina merupakan negara yang sampai detik ini belum juga merasakan kemerdekaan, negara tempat berdirinya kiblat pertama umat Islam ini terus saja mendapatkan tekanan dari negara-negara Zionis, kebebasan mereka dirampas sehingga tidak pernah merasa tenang di negara sendiri.
Sudah sejak lama rakyat Palestina mencita-citakan berdirinya sebuah negara yang merdeka, terbebas dari intervensi negara asing, sehingga berbagai cara mereka tempuh untuk mewujudkan mimpi indah itu, mulai dari perundingan dilakukan yang sampai saat ini belum mencapai kata sepakat, sampai kepada peperangan pun mereka lakukan untuk tercapainya cita-cita mulia itu, tapi tentara-tentara Zionis masih saja berpatroli disana.
Salah satu bentuk perlawanan yang mereka lakukan  adalah dengan cara melakukan bom syahid. Walaupun sebagian kecil dari para ulama ada yang menganggap itu sebagai hal yang terlarang, bahkan ada yang mengharamkan, tapi mereka tetap berkeyakinan bahwa  ini merupakan salah satu bentuk jihad yang harus mereka lakukan untuk mengusir penjajah dari negeri mereka, mereka yakin bahwa para eksekutor bom syahid ini merupakan seorang pahlawan yang  sangat berjasa terhadap negara dan agamanya, dan berhasil mendapatkan cita-cita mulia mereka yaitu syahid.

Jumat

Mengurai Tinta Sejarah Yang Membeku Menjadi Realita

By : Riko Yuzi P

Semangat!!! sebuah kata yang selayaknya mengalir, di setiap pembuluh darah seorang pemuda muslim sejati. Menjadikan hari-hari indah dipenuhi warna warni   kehidupan yang imajinatif dan kreatif dari waktu ke waktu, serta jiwa kompetitif yang sportif. Mengapa? karena hakadza haddatsana diinuna al Islam. Islam mengajarkan agar kita senantiasa memiliki improvisasi dari hari ke hari. Hal inilah yang mengantarkan umat muslim ke kejayaan yang pernah diraih pada masa silam. Namun tidak semua muslim mampu mengenali faktor terpenting dibalik kejayaan itu.

Pentingnya Sebuah Gelar

By : Rudi Cp

Wajib belajar 9 tahun sudah lama dicanangkan oleh  pemerintah. Program itu terus berjalan sampai saat ini. Semua anak, layak mendapatkan pendidikan di bangku sekolah. Mereka diwajibkan belajar, dari sekolah dasar hingga sekolah tingkat keatas. Mungkin, yang ada di benak dan pikiran para pelajar ini hanyalah; belajar, naik kelas, kemudian lulus atau tamat. Mereka tak memikirkan hal lain selain itu. Setelah beranjak dewasa, bisa saja sedikit merubah paradigma mereka. Mereka mulai bertarung untuk mendapatkan predikat alis gelar, setinggi mungkin.

Kamis

Nilai Sebuah Prinsip, mengutip pesan moral dari "Emak Ingin Naik Haji"

By : Harun AR

     Film layar lebar Emak Ingin Naik Haji muncul di tengah maraknya dunia perfilman yang senantiasa menyuguhkan berbagai hiburan kepada konsumen di berbagai belahan dunia. Ia hadir dengan sajian yang berbeda dari yang lainnya, memuat nilai-nilai religius yang sarat dengan pengajaran. Film ini satu di antara film-film layar lebar yang sukses menarik perhatian jutaan penonton di berbagai penjuru tanah air, bahkan hingga masyarakat luar negeri, setelah beberapa film sebelumnya juga sukses mendapatkan peringkat teratas seperti Ayat-Ayat Cinta dan Ketika Cinta Bertasbih. Dua karya fenomenal Kang Abik. Dan tak kalah dari yang sebelumnya, film ini berhasil menggugah hati dan akan meneteskan air mata bagi siapa yang menyaksikannya. Alur ceritanya yang sederhana dan tak jauh dari realita, berhasil membawa pemirsa seakan ada dalam cerita itu. Demikian juga cara penyampaian pesan-pesan moralnya yang    ringan, juga tak terkesan menggurui.

Catatan Si Ucok

By  : Q Ameen

Kalau dalam masalah prestasi gue adalah orang yang terlahir dengan kemampuan biasa-biasa aja. Dulu waktu di Madrasah 'Aliyah, jangankan untuk maju sebagai juara umum di sekolah, untuk jadi juara kelas saja susah. Nah oleh sebab itu gue tidak terlalu terkenal di kalangan para guru. Hehehe… kacian buanget dech….
Sebenarnya gue bukan tipe orang yang suka coret-coret buku, tapi ntah kenapa malam ini gue sangat terobsesi untuk jadi orang pintar, sehingga bikin susah tidur. Dan sepertinya hati ini kurang bersahabat, nggak tau juga sih penyebabnya apa, tapi yang jelas kata orang hati yang gundah disebabkan kurang baca Al-qu'an, ah nggak juga deh, bahkan dalam satu hari ini gue sudah membacanya dua juz, atau sekitar empat puluh halaman. Bisa jadi kurang komunikasi sama ortu kali ya?? Hmm… kayaknya juga nggak deh, masalahnya tadi siang ortu juga udah nelfon (hahaha… anak mami banget ciiiih… pake ditelfon sagala). Trus apa dong??... pusiiing…
Sepuluh hari lagi ujian smester ganjil bagi mahasiswa Al-Azhar strata satu akan segera dimulai. Hari-hari yang sangat menegangkan, and so pasti bagi semua mahasiswa yang berada dalam jenjang pendidikan strata satu, alias mahasiswa kacangan yang ilmunya masih ceker buanget (belajar kalo ujian).
Parahnya lagi gue masih punya hutang untuk tahun kemaren, naik dengan nilai pas-pasan dan menyisakan satu mata kuliah yang harus diulang bikin pertempuran smester ini makin berat. Harus ekstra hati-hati saat ini, sehingga tidak ada lagi mata kuliah yang tertinggal. Kalau masih ada yang harus diulang tentu saja pendidikan gue di negeri sampah (dimana-mana ada sampah boo…)  ini akan mandeg.
 Huft…
Meja bundar berwarna coklat kini dipenuhi buku-buku yang akan diujiankan, pena, pensil, kertas-kertas kecil sisa sobekan buku tulis, and kamus Mahmud Yunus turut ramaikan pertempuran akbar tahun ini. Tak ketinggalan HP butut kesayangan gue yang ikut andil nyegerin otak kalo udah blank, tentu saja dengan suaranya yang cempreng saat lantunin lagu-lagu pop, dangdut, kasidah ampe nasyid.
Yang harus diulang tahun ini apa Cok?? "Ucok" adalah sapaan gue oleh temen-temen almamater MAPK Koto Baru, sebenarnya nama asli gue Reyhan, wuss… Reyhan keren bener, mungkin karena kurang populer jadinya jarang banget yang manggil dengan nama asli gue, ato mungkin guenya aja yang mirip orang batak kali ya?? Heee… biarin, toh apalah artinya    sebuah nama.
Hmm… apa ya?? Di daftar kuliah sih Mantiq, mata kuliah yang bener-bener susah buat gue pahamin, mata kuliah yang bisa bikin gue mimisan mendadak. Tau nggak lo?? Tahun kemaren gue emang nggak bias jawab satu soal pun dari tiga yang ditanyain, kata orang tunnggu mukjizat aje, mukjizat opo?? Wong emang nggak dapat kok, nggak tinggal kelas aja udah sukur banget.
Masih gue inget pesan bokap waktu ingin ninggalin Indonesia kemaren, "Han menuntut ilmu itu tidak mudah, diibaratkan jika kau ingin makan gulai ayam, maka kau harus tangkap ayamnya, lalu kuliti dan potong-potong. Tak cuma itu, kau harus panjat pohon kelapanya dan kupas kulitnya lalu peras sari patinya, baru dimasak dengan ayam yang udah disiapin". hehehe… sebenarnya nasehat ini bikin gue geli kalo ngingetnya, ada-ada aja, kok menuntut ilmu disamain ama ayam, tapi itulah nasehat, bukankah orang Minang punya semboyan alam takambang jadi guru" yaa to…??.
Jam menunjukkan pukul 12 malam, suasana hening dikamar solah-olah ngasih gue semangat untuk makan semua buku di meja, seakan-akan dinding pun ngasih gue semangat supaya nggak ada lagi mata kuliah yang tidak gue baca. Ayo semangat… maju terus pantang mundur!!!
Akhirnya lembar demi lembar telah gue abisin tanpa sisa, dari satu buku pindah lagi ke buku lain, kalimat dan kata kini udah gue pahami, satu persatu nempel di memori gue, walaupun sebenernya mata dah ngantuk berat, tapi semangat tetap membakar. Sebenernya gue merasa aneh, kok tiba-tiba malam ini semangat gue seperti terbakar, jiwa muda gue bangkit, sifat pantang menyerah mencuat. Biasanya jam delapan gue udah molor dan hanyut dalam mimpi-mimpi indah. Tapi ya udah lah, yang penting sekarang gue udah berubah, dan perubahan itu bikin hati terasa nyaman dan tenang, karena sebagai seorang penuntut ilmu hendaknya kita emang harus bersungguh-sungguh. Cie cie rajin ni ye…
Titititi… tiliiiit… low bet…
Nggak terasa sekarang dah jam dua boy, sampai-sampai HP gue brontak minta makan alias di cas, karena dari tadi tiada henti dendangin and nyanyiin lirik-lirik syahdu buat gue. Kasiaaan…
Capeeekkk…
Mata kayaknya udah mulai lima wat nih, badan lemes muka pucat, gigi gemeteran karena dingin, sumatera tengah mulai demo. Huft… cukup sudah penderitaan gue malam ini, tapi untuk ilmu apapun akan gue lakuin. Hehe… Sebenernya gue udah mau tidur kalu bukan karena… Temen sekamar…

"Cok… Cok…. Ucok… hoi hoi hoi… jago jago… lah jam anam ha… ndak ka solat subuah gai ko??" Ha…!!!
"Bro buku ambo tadi ma??", "yang ma ko??", "itu yang di ateh meja bulek?? Angku rapian yo??" "malo ado buku di meja tu cok, manggigau angku mah, basuah lah muko tu dulu, wudhu, tu solat, lah ampia syuruq ha!", " loh, loh tapi tadi malam ambo kan baraja situ", "eling boy, angku se lalok siap isya, malo ka baraja sampai malam…"
"Ammaaaaaaaaaaaaak….. anak mu mimpi lagi….. ha………." ;

:::Dimuat di Buletin Inspirasi