Pasca revolusi damai di Mesir banyak perubahan yang terjadi di Mesir. Perubahan itu mau tidak mau, pasti berimbas kepada warga KMM Mesir selaku pendatang asing di negeri Al Azhar ini. Revolusi dan semua hal yang berkaitan dengan revolusi telah membuat pemerintah RI memustuskan untuk mengevakuasi WNI ke Indonesia dan libur term II di universitas Al Azhar juga di perpanjang.
Sejak 12 Maret 2011, Al Azhar secara resmi telah memulai kembali perkuliahan term II, meskipun riak-riak demo dan suara protes kerap mewarnai kampus Al Azhar. Akan tetapi perkuliahan tetap berjalan sebagaimana biasanya. Aktifitas kuliah tetap dilakukan. Para mahasiswa/i yang datang ke kuliah bisa mengikuti penyampaian materi (muhadharah) dari para dosen (duktur/ah) pada jadwal yang sudah ditentukan. Meskipun sebagian dosen masih ada yang absen karena berbagai alasan. Para mahasiswa/i bisa melakukan pengurusan berbagai administrasi yang dibutuhkan serta membeli diktat perkuliahan.
Selaku pendatang asing yang bertekad datang ke Mesir untuk belajar, terkhusus ke Al Azhar, sudah semestinya bagi masyarakat KMM Mesir untuk kembali aktif kuliah kekampus kita tercinta. Menghadiri perkuliahan di kampus bukanlah paksaan dari Al Azhar atau pihak manapun, tetapi adalah kewajibandan kebutuhan kita. Karena kabarnya kita datang ke negeri ini dulu minta izin ke orang tua untuk belajar di Al Azhar?!
Apa masih ingat sedu sedan orangtua ketika melepas di bandara dulu?! Apa masih ingat isak tangis sanak saudara ketika mempercayai kita melangkahkan kaki menuju Mesir?! Apakah masih ingat kesedihan dan harapan masyarakat sekitar kita, ketika melepas kita dari kampung halaman?! Terlalu naïf rasanya jika semua itu hanya menjadi sebuah kenangan yang terlupakan, sirna dihembus angin padang pasir atau dibawa hanyut aliran sungai Nil?!.
Setuju atau tidak, semua kita telah dipercayakan oleh orang tua dan masyarakat kita untuk pergi belajar ke Mesir dan diharapkan pulang ke masyarakat menjadi orang yang berilmu. Kita diharapkan menjadi orang-orang yang akan mengajarkan agama islam kepada masyarakat dan mencintai mereka selaku seorang muslim/ah seperti kita. Mereka berharap kita akan hadir bagaikan air hujan yang turun di tengah tanah yang tandus. Hadir sebagai sosok yang berilmu dan akan menghidupkan hati-hati yang telah layu.
Agar bisa menjawab kehausan masyarakat, tidak ada pilihan lain, selain belajar! Karena sudah konsekuensi logis bahwa “gelas kosong tidak akan pernah bisa mengucurkan air”, kata orang arab “faaqidusy syai-i la yu`thihi”. Bagaimana mungkin seorang yang tidak paham ilmu agama, akan mengajarkan ilmu agama kepada masyarakatnya?!
Selaku dunsanak kalian di negeri ini, kami menghimbau; mari kita bersama-sama kembali ke kampus kita dan mengaji di masjid Al Azhar. Kepada para senior, ajaklah adik-adik kita agar sama-sama kembali ke Al Azhar. Jangan sampai justru kita yang mengalihkan mereka dari kampus dengan berbagai kegiatan yang menyibukkan mereka dan memalingkan mereka dari perkuliahan mereka, apapun nama kegiatannya! Kepada para junior jangan pernah lupa tujuan kalian ke Bumi Para Nabi ini!
Tidak ada salahnya belajar tambahan selain di Al Azhar. Silahkan belajar dimanapun. Silahkan ikutidaurah dan kegiatan apapun. Tapi jangan tinggalkan kewajiban dan tanggungjawab kita yang asasi. Jangan sampai kita tidak tahu pelajaran di perkuliahan kita, sedangkan pelajaran di luar kampus menjadi buah bibir dan retorika kita sehari-hari. Jangan sampai mendapatkan ilmu bukan dari Al Azhar, sementara saat pulang mengaku-ngaku belajar di Al Azhar! Padahal apa yang dikurikulumkan dan diajarkan Al Azhar, jauh dari apa yang kita dapati! Kita akan mempertanggungjawabkan semua yang kita lakukan di negeri ini, dunsanak.
Perlu kami sampaikan, terutama kepada para junior KMM Mesir yang masih baru, bahwa sampai saat ini DP KMM Mesir di Term II ini tidak pernah mengadakan daurah apapun di waktu pagi ataupun sore hari.
Alnofiandri Dinar, Ketua KMM Mesir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar